Rihanna merilis video klip Man Down minggu lalu yang merupakan singel kelima dalam album Load yang langsung menuai protes dari PCT (Parents Television Council) karena dianggap terlalu brutal. Dalam video klipnya yang beralur flashback ini, Rihanna main hakim sendiri dengan menembak mati seorang laki-laki yang diketahui pelaku pelecehan sexual di tengah-tengah kesibukan di stasiun kereta. Video klip Man Down menggambarkan penafsiran secara harfiah lirik lagu tersebut.
Menanggapi protest dari PCT, Rihanna membela diri “I'm a 23 year old singer who doesn't have kids. What's up with everybody wanting me to be a parent. I'm just a girl, I can only be our voice. We all know it's difficult and embarrassing to communicate touchy subject matters to anyone, especially our parents. The music industry isn't Parent's 'R Us. We have the freedom to make art, let us! It's your job to make sure your children don't turn out like us. You can't hide your kids from society, or they'll never learn how to adapt. This is the real world!"
Lagu Man Down sebenarnya cukup catchy dengan dengan irama reggae. Video klipnya sendiri syuting di Kingston, Jamaica dengan sutradara Anthony Mandler yang sebelumnya sudah beberapa kali menyutradarai video klip Rihanna termasuk Unfaithful, Take a Bow , Only Girl (In the World) dan California King Bed. Ini bukan pertama kalinya Rihanna menerima protes, video klip lagu S&M juga diprotes dan dilarang penayangannya di berbagai negara terutama Asia karena dianggap terlalu vulgar.
Cek video klip kontroversial Man Down berikut:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar