Setelah kesuksesan film The Blair Witch Project, Cloverfield dan Paranormal Activity, rasanya semakin banyak para moviemaker yang membuat film berdasarkan found footage terutama film dengan genre horror. Yang terbaru adalah Apollo 18 garapan sutradara Gonzalo López-Gallego dan produser Timur Bekmambetov dan Ron Schmidt dengan genre sci-fi horror berdasarkan mockumentary found footage mengenai misi ekspedisi ke bulan, Apollo 18 yang dibatalkan peluncurannya oleh pemerintah Amerika, namun ternyata diluncurkan secara rahasia (menurut film ini) dan penonton akan mengetahui alasan mengapa setelahnya tidak ada lagi ekspedisi ke bulan.
Film dimulai dengan narasi perkenalan tiga astronaut, Ben Anderson (Warren Christy), Nate Walker (Llyod Owen) dan John Grey (Ryan Robbins) di sebuah pesta barbeque bersama keluarga ketika mereka dipanggil Dephan (bukannya NASA) untuk melakukan sebuah misi super rahasia pendaratan ekspedisi ke bulan dengan Apollo 18 yang sebelumnya diberitakan dibatalkan karena masalah anggaran. Namun, misi top secret Apollo 18 selain mengambil sample bebatuan di bulan mereka juga diperintah untuk meletakan perangkat untuk memata-matai aktifitas Uni Soviet (era perang dingin).
Berhasil melakukan pendaratan di bulan, mereka mendapati hal-hal ganjil terjadi misalnya suara-suara berisik pada saat mereka tidur dan lebih aneh lagi ketika Walker dan Anderson (Grey tetap tinggal sebagai pemandu/mission control dan kontak dengan bumi) melakukan eksplorasi lebih jauh di bulan mendapati pesawat Uni Soviet terbengkalai tak jauh dari tempat pendaratan mereka dengan darah berceceran dimana-mana dan menemukan mayat astronout Uni Soviet membuat mereka ketakutan. Dephan menjelaskan mereka tidak tahu menahu masalah pendaratan pesawat tersebut dan memerintahkan melanjutkan misi. Saat misi selesai dilaksanakan mereka bersiap kembali, mesin gagal dinyalakan dan Walker merasakan diserang oleh sesuatu yang tak nampak dan mendapati dirinya terluka dengan batu di dalam dadanya, menambah kepanikan mereka ketika mengetahui alat komunikasi dengan mission control terputus. Ketika kepanikan mulai menyerang, mereka menyadari bahwa memata-matai Uni Soviet bukanlah alasan utama mereka dikirim ke bulan dan kini mereka terjebak di luar angkasa berusaha menyelamatkan diri dengan persediaan oksigen menipis dan menyelamatkan diri dari serangan monster laba-laba yang mengincar nyawa mereka.
Sebagai film horror rasanya film ini kurang menggigit, gagal membangun ketegangan, bisa dibilang membosankan dibandingkan dengan Paranormal Activity misalnya, penonton hanya bisa melihat wajah kebingungan dan ketakutan para astronaut. Alur film ini sangat lambat dan saat ketegangan mulai tampak, film berakhir begitu saja. Juga ketika alien spider atau apapun namanya makluk yang menyerang mereka akhirnya terungkap kurang mencekam hingga membuat tagline film ini yang menyatakan ‘there’s a reason we’ve never gone back to the moon’ terasa sungguh menggelikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar