James Bond diadaptasi dari spy novel Ian
Flemming menjadi franchise film paling populer saat ini dan telah setengah abad malang
melintang di layar lebar sejak Dr. No
muncul tahun 1962. Tahun ini menandai 50 tahun James Bond film, MGM bekerja sama
dengan Eon productions mempersembahkan film ke 23, Skyfall (2012) dengan
sutradara Sam Mendes dan masih mempertahankan Daniel Craig sebagai agen MI6
dengan kode 007 dan Judi Dench sebagai M.
Skyfall langsung menggebrak sejak menit pertama
ketika James Bond (Daniel Craig) dan
agen Eve (Naomie Harris) mendapat tugas di Istanbul untuk menyelidiki kasus
pencurian hard disk yang berisi identitas agen NATO yang sedang menyamar di
organisasi teroris seluruh dunia, sayang mereka terlambat mendapati MI6 agen
telah terbunuh. Maka dimulailah adegan pembuka klasik mengesankan ala Bond di
mana 007 dan Agen Eve memporak porandakan Istanbul dengan aksi kejar-kejaran
dengan mobil, motor, kereta api serta adegan laga. Saat perkelahian seru dengan
dengan pembunuh bayaran pencuri hard disk diketahui bernama Patrice (Ola
Repace) di atas kereta api yang sedang melaju, Bond tertembak oleh Eve secara
tak sengaja jatuh dan hilang dalam derasnya air sungai. Kejadian yang membuat misi
tersebut gagal dan Bond dinyatakan hilang dan diduga tewas. Bond sendiri tentu
saja berhasil selamat dan untuk sementara ‘menghilang’.
Insiden tersebut membuat M (Judi Dench) dipertanyakan
kemampuannya memimpin MI6 dan nyaris kehilangan posisi terutama atas desakan kepala
inteligen dan keamanan ambisius Gareth Mallory (Ralph Fiennes). Kekacauan mulai
meningkat ketika komputer M di markas MI6 berhasil diretas dan markas MI6 nan
modern diledakkan mengakibatkan delapan agen tewas dan terpaksa harus pindah markas
ke sebuah bunker yang pernah digunakan Winston Churchill. Tak hanya itu, identitas
agen NATO yang menyamar mulai dipublikasikan dan mengakibatkan mereka terbunuh,
hingga membuat 007 keluar dari persembunyiannya dan menyatakan siap ditugaskan
kembali. Tak seperti film-film sebelumnya penuh dengan gadget, kali ini Q (Ben
Whishshaw) seorang computer nerd muda hanya memberikan perlengkapan pistol
Walther PPK dan radio transmitter berfungsi sebagai GPS ‘What did you expect, an exploding pen? We don't really go in for that
sort of thing anymore’.
Berkat bantuan Severine (Berenice Lim Marlohe)
Bond berhasil menemui otak di balik semua kekacauan yakni seorang penjahat flamboyan
namun juga psykopat sadis Raoul Silva (Javier Bardem) di pulau tanpa penghuni. Ternyata
Raoul Silva salah satu agen MI6 yang merasa dikhianati M dan kini merancang
aksi balas dendam. Bond berjuang mati-matian menyelamatkan M hingga terlibat
adegan kejar-kejaran di London Underground dan terpaksa menculik dan membawa M ke
Skyfall Lodge, sebuah rumah warisan keluarga Bond di Skotlandia. ‘Where are we going?’ tanya M ‘Back in time. It’s the only place we’ll
have the advantage’.
Berbeda, ya itulah kata yang pas menggambarkan
Skyfall dibanding film-film Bond sebelumnya. Jika film-film sebelumnya penuh
dengan adegan aksi futuristik dasyat, dengan besutan Sam Mendes Skyfall jauh
lebih menonjolkan drama dengan suasana mencekam dan muram dan hubungan emosional
Bond dan M. Dalam film ini James Bond ditampilkan sebagai 1st class agent yang
lebih matang dan lebih manusiawi, dan mempunyai kelemahan, sebuah kesempatan
bagi Daniel Craig untuk unjuk kemampuan akting. Dan Craig pun menjawab
tantangan dengan akting yang apik, jauh dibanding dua film sebelumnya. Apalagi
dua film sebelumnya Casino Royal dan Quantum of Solace lebih mendapatkan
kritik dibanding pujian.
Skyfall merupakan film Bond pertama yang
disutradarai Sam Mendes yang sebelumnya sukses dengan film American Beauty (1999) Jarhead
(2005) dan Revolutionary Road (2008).
Sutradara asal Inggris dan mantan suami Kate Winslet ini mengandalkan skript
yang solid yang melibatkan duo penulis naskah Neal Purvis dan Robert Wade yang
sebelumnya menggarap The World is not
Enough dan Die Another Day serta
John Logan yang lebih memberikan porsi pada pendalaman karakter dan mengurangi adegan
laga futuristik ala film Bond sebelumnya. Dalam Skyfall diungkapkan masa kecil
Bond yang sebelumnya tak pernah kita ketahui, kematian kedua orangtuanya, kesalahan
yang pernah dibuat M di masa lalu dimana ternyata dia tak hanya seorang
pemimpin yang tegas dan berwibawa namun juga dingin dan sangat manipulatif,
memicu Raoul Silva sebagai super villain. Tak ada tema ambisius untuk mengusai
dunia seperti dalam film Golden Eye
atau The World is not Enough, plotnya
sangat simple: revange.
Untuk urusan akting, rasanya tak perlu
dipertanyakan lagi, Judi Dench, Javier Bardem dan Ralph Fiennes adalah aktor
kaliber Oscar. Javier Bardem benar-benar steal the show sebagai penjahat
misterius yang muncul setelah lebih dari satu jam sejak film dimulai dengan
entrance yang menarik. Sam Mendes dengan cerdik menampilkan Raoul Silva sebagai
tokoh antagonis flamboyan gila namun juga cerdas dan licin. Ini bukan pertama
kali nya Javier Bardem bermain sebagai tokoh antagonis, sebelumnya dalam film No Country for Old Men (2007)
mengantarkannya mendapat Oscar pertama kali kategori Best Supporting Actor.
Masih mengedepankan lokasi-lokasi eksotis yang
biasa kita saksikan dalam film Bond, Sam Mendes membawa petualangan James Bond
mulai dari Istanbul, Shanghai, Makau dan London. Gambar-gambar menawan karya
sinematografer Roger Deakins terus menghiasi film ini dari awal hingga akhir.
Yang paling menonjol di antaranya adegan pada saat perkelahian di pencakar
langit di Shanghai dengan hiasan ubur-ubur biru, atau saat Bond memasuki sebuah
kasino di Makau dengan hiasan lampion serta keindahan Skotlandia.
Rasanya tak berlebihan menobatkan Skyfall
sebagai best Bond movie saat ini. Akhir film ini juga memberikan sedikit
gambaran film Bond selanjutnya dan juga masa lalu Bond yang layak untuk lebih
dieksplorasi lebih lanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar