'There are two ways through life: the way of nature, and the way of grace. You have to choose which one you'll follow.'
The Tree of Life (2011) film drama ditulis dan disutradarai oleh Terrence Malick yang sebelumnya lebih kita kenal karyanya dalam film The Thin Red Line. Film ini berhasil memenangkan penghargaan paling bergengsi Palme d’Or di ajang Cannes Film Festival ke 64 tahun ini dibintangi aktor veteranOscar winner best actor dua kali Sean Penn dan dua kali Oscar nominee Brad Pitt serta Jessica Chastain.
The Tree of Life berkisah mengenai kehidupan keluarga O’Brien sekitar tahun 1950an berawal dari diterimanya surat pemberitahuan bahwa putra kedua O’Brian meninggal dunia dalam usia 19 tahun pada saat wajib militer dan sang ibu Mrs. O’Brien mempertanyakan kematian putranya kepada Tuhan. 'Why? Where were You?'
Film beralih ke Jack O’Brian dewasa (Sean Penn) putra sulung keluarga O’Brien yang mencoba mengingat kenangan masa kecil hubungannya yang rumit dengan sang ayah dan kematian sang adik. Seperti kebanyakan, setiap kelahiran biasanya diikuti tradisi menanam sebuah pohon yang akan menjadi bagian dalam keluarga dan pohon seperti halnya keluarga akan tumbuh bercabang.
Jack dewasa kini telah menjadi arsitek sukses namun seakan terbelenggu dengan masa lalunya di mana Jack kecil (Hunter McCracken) dan saudara-saudaranya tumbuh dengan kasih sayang sang ibu Mrs. O’Brien (Jessica Chastain) yang mencintai mereka tanpa syarat dan ayahnya Mr. O’Brien (Brad Pitt) yang keras dan penindas dan sering mengajarkan kekerasan kepada mereka. Tak dapat dipungkiri sang ayah sebenarnya sayang terhadap putra-putranya, namun dengan caranya sendiri yang keras dan bahkan cenderung kejam. Mr.O’Brien seorang businessman mengajarkan kepada anak-anaknya ‘If you want to succeed in this world, you can’t be too good’ berbeda sama sekali dengan ajaran Mrs. O’Brien kepada mereka‘Unless you love, your life will flash by’.
Tak segan-segan, Mr. O’Brien menghukum fisik anak-anak mereka jika mereka tidak disiplin dan tak patuh, dan sering kali memicu pertengkaran dengan Mrs. O’Brien. Jack dalam kebingungan mana yang harus dipilih, merusak barang-barang milik tetangga dan bahkan melakukan kekerasan terhadap adiknya karena merasa iri, sang ayah lebih sayang kepada adiknya yang memiliki bakat musik seperti Mr. O’Brien.
Di akhir film Jack dewasa berusaha berdamai dengan dirinya dan memaafkan sang ayah, bertemu dengan ayah, ibu dan adik-adiknya di tepi pantai saling memaafkan dan berpelukan. Pada akhirnya Mrs. O’Brien merelakan kepergian sang anak mengatakan ‘I give him to You, I give You my son’. Di akhir film ini memberikan kita pemahaman akan arti kehidupan, memahami jalan yang telah kita ditempuh.
The Tree of Life kebanyakan berisi narasi Jack, Mr. dan Mrs. O’Brian dan sangat minim dialog dengan alur sangat lamban. Film ini juga diisi dengan banyaknya metafora alam semesta, terserah penonton untuk mengintepretasikannya. Komposer ternama Alexandre Desplat dipercaya menggarap original score dengan hasil yang elegan. Sementara Emmanuel Lubezkisebagai cinematographer benar-benar berhasil memikat pemirsa dengan gambar visual mengaggumkan.
Sayangnya kita hanya menyaksikan akting Sean Penn sedikit sekali dalam film berdurasi lebih dari dua jam ini. Penampilan Brad Pitt dan Jessica Chastain benar-benar menawan, jangan lupakan akting brilian si kecil Hunter McCracken padahal film ini merupakan penampilan perdananya, well done McCracken.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar