Sabtu, 13 Oktober 2012

Pitch Perfect 2012 Review


Film bertema singing dan dancing nampaknya masih menjadi resep ampuh untuk menggaet penonton terutama penonton remaja. Setelah Step Up 4, kini giliran Pitch Perfect tayang 5 Oktober lalu di US. Film ini diadaptasi dari buku berjudul sama karya Mickey Rapkin dan disutradarai oleh Jason Moore.

Beca (Anna Kendrick) tak pernah berkeinginan untuk melanjutkan kuliah, keinginannya hanya satu berangkat ke Hollywood untuk mengejar mimpinya menjadi DJ terkenal. Namun sang ayah (John Benjamin Hickey) bekerja sebagai dosen di Barden University, tak merestui keinginan Beca dan memaksanya untuk setidaknya merasakan bangku perguruan tinggi. Tak ada pilihan bagi Beca selain mengikuti kemauan ayahnya. Ketika Beca kedapatan bolos kuliah untuk bekerja di stasiun radio, ayahnya berjanji akan membiayai dan mendukung ambisi Beca ke LA untuk mengejar cita-citanya, hanya jika Beca mau sungguh-sungguh kuliah setidaknya selama satu tahun dan mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di kampus.

Pilihan Beca jatuh pada The Bellas, salah satu group a capella Barden University yang anggotanya semuanya cewek, kebetulan sedang mengadakan rekrutmen untuk anggota baru, dipimpin oleh Aubrey (Anna Champ) dan Chloe (Brittany Snow), kenyataan karena tinggal mereka berdua senior The Bellas, setelah hampir semua anggota team telah wisuda. Ternyata merekrut anggota baru bukan perkara mudah, setelah peristiwa memalukan di kejuaraan a capella tingkat nasional di mana Aubrey grogi saat giliran tampil solo justru muntah di hadapan penonton. Belum lagi Aubrey yang ‘old fashioned’ memaksa peserta audisi menyanyikan lagu Kelly Clarkson Since U Been Gone. Aubrey ‘berhasil’ merekrut anggota baru yang terdiri dari cewek-cewek eksentrik yang jauh dari harapannya, di antaranya Fat Amy (Rebel Wilson) cewek periang namun suka mencela diri, Lily (Hana Mae Lee), cewek Asia yang ngomongnya nyaris tak terdengar, Chyntia-Rose (Ester Dean) cewek tomboy dan Stacie (Alexis Knapp) bombshell nya Barden University.
Beca yang kreatif dan hobi mengutak-atik arensemen lagu mengusulkan untuk membuat mash-up lagu lama dan baru alih-alih mengikuti kemauan Aubrey untuk tetap menyanyikan setlist lama mereka lagu pop balada, It’s not enough to be good, we have to be different’ demikian prinsip Beca. Tak hanya itu, The Bellas mempunyai musuh bebuyutan jawara nasional tahun lalu The Trebelmakers, group a capella yang terdiri dari para cowok bad boys pimpinan cowok arogan Bumper (Adam DeVine), kerumitan bertambah karena Beca menjalin kisah cinta ‘terlarang’ dengan salah anggota The Trebelmakers, Jesse (Skylar Astin). Berbagai permasalahan ini mewarnai perjalanan berliku The Bellas untuk menembus kembali kejuaraan tingkat nasional.

Seperti halnya film remaja lain, plotnya sederhana dan sangat mudah ditebak, perjuangan untuk menyatukan perbedaan yang mereka miliki, menjadi pihak yang diremehkan, konflik, perpecahan, bersatu kembali berakhir dengan kemenangan. Yang membuat Pitch Perfect lebih unggul selain lagu-lagu yang disajikan, dialog lucu dan tentu saja ensemble cast terutama Anna Kendrick dan Rebel Wilson. Anna Kendrick, Oscar nominee dalam film Up in the Air membuktikan kemampuan olah vokal yang luar biasa. Rebel Wilson yang kita kenal sebagai co-star film komedi Bridesmaids sungguh tampil menawan, dialah bintang Pitch Perfect, selain gerak tubuh dan ekspresi wajah yang lucu, hampir semua kalimat yang dilontarkan komedian asal Australia mengundang tawa penonton meski kadang sarkastik.

Jika anda penggemar film singing & dancing seperti serial TV Glee, tak diragukan anda akan melahap film ini. Namun bagi non fans film singing & dancing, jangan khawatir film ini sangat menarik dan layak ditonton hingga akhir karena unsur komedi di dalamnya.

Funny Quotes:
Aubrey: What's your name?
Fat Amy: Fat Amy.
Aubrey: You call yourself Fat Amy?
Fat Amy: Yes, so twig bitches like you don't do it behind my back.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar