‘Twenty years. Two People...’
Demikian tagline film One Day (2011) yang disutradarai oleh Lone Scherfig yang sebelumnya kita kenal sebagai sutradara peraih nominasi piala Oscar untuk film An Education (2009), diadaptasi dari best selling novel berjudul sama karya penulis asal Inggris David Nicholls. Seperti tagline film ini, One Day menceritakan perjalanan dua orang sahabat selama dua dasawarsa fokus tiap tanggal 15 Juli tiap tahun yang diwarnai dengan jatuh bangun dalam kehidupan percintaan, persabahatan dan karier mereka.
Cerita dimulai 15 Juli 2006, saat Emma (Anne Hathaway) bersepeda menyusuri jalanan di kota London, namun segera cerita bergerak mundur 15 Juli 1988 saat di mana Emma pertama kali bertemu dengan Dexter (Jim Sturgess) di acara wisuda di University of Edinburg. Meski dengan sifat berbeda, Emma tipe gadis sederhana, cerdas dan serius sementara Dex lelaki dari keluarga berada dengan keinginan untuk selalu menikmati hidup dan bersantai, namun seolah mereka sudah ditakdirkan untuk bersama. Setelah one night stand yang gagal, mereka memutuskan untuk menjadi sahabat.
15 Juli 1992, Dexter dan Emma liburan berdua di Prancis dan mulai tampak betapa Emma mulai jatuh cinta kepada Dexter. Sayangnya, Dexter tak paham dengan sikap Emma. Beberapa tahun kemudian Emma masih bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran Meksiko dan mulai berkencan dengan Ian (Rafe Spall), sementara Dexter memiliki karier cemerlang sebagai presenter televisi. Dengan modal wajah tampannya dan status selebriti tak sulit bagi Dexter untuk mendapatkan perempuan manapun.
15 Juli 1996, Emma meminta saran Dexter atas hubungannya dengan Ian, lelaki yang tak dicintainya, alih-alih memberi saran Dexter justru mengejek pilihan karier Emma untuk menjadi guru, bukannya mewujudkan cita-citanya untuk menjadi penulis. Keduanya bertengkar hebat, namun segera berbaikan kembali ‘I love you, Dex, so much. I just don’t like you anymore, sorry. Sementara hubungan Emma dan Ian akhirnya kandas setelah Ian mengetahui Emma masih menyimpan perasaan kepada Dexter.
15 Juli 2000 Emma dan Dex kembali bertemu di acara pernikahan teman mereka dimana Dex menceritakan kepada Emma, karier televisinya mulai memudar, namun menyampaikan undangan pernikahannya dengan Sylvie (Romola Garai) yang akan membuatnya menjadi seorang ayah ‘you’ll be wonderful father’ demikian Emma memberi dukungan meski senyum pahit terlihat di raut wajahnya.
15 Juli 2003 Setelah karier dan rumah tangganya hancur, Dex mengunjungi Emma di Paris yang kini telah sukses menjadi penulis novel anak-anak terkenal. Kali ini Dex ganti kecewa setelah mengetahi Emma mempunyai kekasih, Jean Pierre. Namun rupanya hati Emma selalu menjadi milik Dex, Emma meninggalkan Jean Pierre untuk hidup bersamanya.
Cerita kembali ke awal film 15 Juli 2006, Emma bersepeda menyusuri jalanan di kota London untuk menemui Dex dan tertabrak truk pengangkut sampah. Kematian Emma memberi dampak yang sangat besar bagi Dex. Tak mempercayai Emma telah tiada, Dex menghabiskan hari-hari dengan mabuk-mabukan dan berkelahi di bar. Berkat nasihat sang ayah yang juga kehilangan istri yang dicintai karena penyakit kanker, Dexter berusaha bangkit kembali dan akhirnya berhasil membuka restoran miliknya sendiri. Di akhir film, penonton akan menyaksikan apa yang sebenarnya terjadi setelah one night stand mereka yang gagal.
One Day bukanlah film dengan happy ending, namun tetap saja bakal menarik banyak penonton perempuan, apalagi chemistry tinggi Anne Hathaway dan Jim Sturgess. Hampir semua adegan dalam film hanya ini menampilkan dua karakter utama Emma dan Dexter, sementara supporting actor dan actress muncul beberapa menit saja, bahkan untuk aktris sekelas Patricia Clarkson. Cinematography film ini oleh patut diacungi jempol menyuguhkan pemandangan indah kota-kota di Prancis dan Inggris, ditambah alunan musik karya komposer Rachel Portman yang sungguh menawan. Alur ceritanya mengingatkan kita akan film 500 Days of Summer yang sangat sukses di tahun 2009 lalu.
Well, jika anda penggemar chick flicks, jangan lewatkan film satu ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar