Sabtu, 15 Desember 2012

Life of Pi (2012) Review



Life of Pi (2012) merupkan kisah petualangan bocah laki-laki dengan seekor harimau Benggala yang selamat dari badai dasyat dan terombang ambing di tengah Samudra Pasifik dan berusaha untuk tetap bertahan hidup. Kisah ini diadaptasi dari novel petualangan fantasi karya Yann Martel yang terbit tahun 2oo1 dengan alur flashback/fast forward sesuai dengan narasi Pi dewasa.

Film dimulai dengan adegan interview Pi dewasa (Irfan Khan) dan penulis Canada (diperankan oleh Raffe Spall)  menjanjikan cerita yang tak hanya mengharukan namun juga akan membuatnya percaya Tuhan.

Kisah bergulir flashback di mana Piscine ‘Pi’ Patel (dimainkan oleh aktor cilik berbakat Gautam Belur dan Ayush Tandon) menghabiskan masa kanak-kanak di Pondicherry, India dan dibesarkan dalam keluarga yang moderat. Ibunya Gita Patel (Tabu) seorang ahli botani dan ayahnya Santosh Patel (Adil Hussain) pemilik kebun binatang membuat Pi memiliki rasa sayang terhadap binatang Animals have souls. I have seen it in their eyes’ dalih Pi ketika kedapatan mendekati hewan paling ganas seekor harimau Benggala bernama Richard Parker. Pi kecil yang open minded mulai mencari sosok Tuhan dalam berbagai agama di antaranya Kristen dan Islam meski dibesarkan dalam lingkup agama Hindu. ‘If you believe in everything, you will end up not believing in anything at all’ demikian saran sang ayah.

Ketika Pi remaja (diperankan Suraj Sharma) keadaan politik di Pondicherry bergolak, sang ayah memutuskan untuk pindah ke Kanada untuk mencari kehidupan yang lebih baik dan membawa serta binatang peliharaan mereka. Dengan menumpang kapal kargo Jepang, mereka berlayar ke Kanada. Namun ketika sampai di perairan Pasifik, badai dasyat menerjang dan kapal yang mereka tumpangi pun karam di tengah Samudra Pasifik termasuk ayah, ibu dan kakak laki-lakinya dan menyisakan Pi terombang ambil dalam sekoci bersama Zebra yang terluka, hyenna, orang utan betina bernama Orange Juice dan Richard Parker.
Hanya dalam waktu singkat, hyenna memangsa zebra dan berusaha melukai Pi, namun Orang Juice dengan sigap melindunginya membuatnya terbunuh. Richard Parker dengan insting predatornya memangsa hyenna dan hanya masalah waktu sebelum Pi menjadi santapan terakhirnya. Dengan persediaan makanan kaleng yang terbatas dan ancaman lapar dan haus, kewaspadaan yang harus terus terjaga, keyakinan akan kehadiran Tuhan mulai goyah, Pi harus berjuang untuk bertahan hidup di tengah keganasan Samudra Pasifik.

Ang Lee sutradara peraih Oscar benar-benar menghadirkan gambar-gambar visual yang luar biasa menawan. Dengan durasi dua jam, penonton akan disuguhi visual efek sempurna seperti terjangan badai dasyat, lompatan ikan paus, gerombolan ubur-ubur, lumba-lumba, ribuan ikan terbang, pulau penuh dengan musang, serta kerlip bintang di langit ditambah dengan permainan warna yang mengagumkan serta iringan musik karya Mychael Danna benar-benar akan membuat penonton berdecak kagum.

Bagaimana dengan akting? Tokoh sentral dalam film ini tentu saja Pi yang dimainkan oleh empat aktor berbeda Gautam Belur, Ayush Tandon, Irfan Khan dan Suraj Sharma semuanya bermain sama bagusnya. Namun pujian layak diberikan kepada aktor muda Suraj Sharma kabarnya film ini merupakan debut aktingnya. Melalui akting naturalnya, penonton bagaikan terhanyut dalam kepedihan, ketakutan dan keraguan yang dirasakan Pi.
Di akhir film ketika penyidik dari Jepang mendatangi Pi di rumah sakit setelah terdampar di Meksiko dan mendapat pertolongan dari penduduk setempat, sang penyidik tak percaya Pi berhasil selamat selama 227 hari terombang ambing di tengah samudra bersama harimau dalam satu sekoci. Dan Pi pun mengisahkan kisah lain di mana dia, ibunya, juru masak dan pelaut yang berhasil selamat. Juru masak merupakan metafora hyenna, pelaut adalah zebra yang terluka, Orange Juice adalah ibunya dan Richard Parker adalah Pi sendiri. Richard Parker merupakan metafora untuk insting dan naluri Pi untuk bertahan hidup. ‘When your own life is threatened, your sense of empathy is blunted by a terrible, selfish hunger for survival.’ Demikian penjelasan Pi dewasa ‘Hunger can change everything you thought you knew your self’ .

Film ini tak hanya mengisahkan petualangan Pi untuk bertahan hidup, namun sebenarnya begitu dalam pesan yang ingin disampaikan Ang Lee, betapa sebenarnya Tuhan tidak pernah meninggalkan kita kemanapun kita melangkah.
Jadi, mumpung masih main di bioskop tanah air, jangan lewatkan film satu ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar