Sutradara, aktor dan komedian kawakan Woody
Allen tampaknya begitu terpesona dengan keindahan kota-kota di Eropa, hingga
membuat film-film terbarunya berlatar kota-kota di Eropa. Setelah Barcelona Vicky Cristina Barcelona 2008, London You Will Meet a Dark Tall Stranger 201o,
Paris Midnight in Paris 2011, kini
giliran kota Roma To Rome with Love
2012. Dalam film bertabur bintang ini, Woody Allen tak hanya menjadi sutradara
dan penulis skenario, namun juga menjadi salah satu cast bersama aktor kawakan
lain seperti Alec Baldwin, Roberto Benigni, Judy Davis, Penélope Cruz dan
bintang-bintang muda yang tengah bersinar Jesse Eisenberg, Greta Gerwig dan
Ellen Page.
Tak seperti plot film lainnya hanya memiliki
satu alur cerita, To Rome with Love
terbagi menjadi 4 bagian terpisah, dengan karakter dan kisah yang tak
berhubungan satu sama lain namun memiliki tema yang sama: rumitnya sebuah
hubungan. Film dibuka dengan monolog seorang polisi lalu lintas di kota Roma menjelaskan
banyaknya cerita tentang kota Roma dengan iringan lagu klasik Volare.
Kisah pertama seorang turis dari America Hayley
(Alison Pill) bertemu dengan pengacara muda Michaelangelo (Flavio Parenti),
jatuh cinta dan bertunangan. Hayley mengundang kedua orangtuanya Jerry dan
Phyllis (dimainkan Woody Allen dan Judy Davis) untuk bertemu dengan keluarga
Michaelangelo dan ayahnya Giancarlo (Fabio Armiliato) yang ternyata punya bakat
alami sebagai penyanyi opera. Jerry berusaha memaksa Giancarlo untuk menjadi
penyanyi opera, meski awalnya Giancarlo menolak tawaran ini. Giancarlo hanya
bisa mengeluarkan suara merdunya hanya jika sedang mandi. Maka Jerry tak kalah
akal dengan membuat tempat mandi di panggung.
Antonio dan Milly (Alessandro Tiberi dan Alessandra
Mastronardi) pasangan pengantin baru dari daerah pinggiran Pordenone datang ke
kota Roma untuk bertemu dengan paman Antonio yang kaya dan keluarga besarnya
dan akan memberinya pekerjaan di kota dan sekalian berbulan madu. Saat mencari
salon, Milly tersesat bertemu dengan bintang pujaannya Luca Salta (Antonio Albanese)
dan menghabiskan waktu bersamanya. Kesalahpahaman terjadi antara Antonio dan
seorang PSK bernama Anna (Penélope Cruz). Keadaan memaksa Antonio untuk memaksa
Anna berpura-pura sebagai Milly ketika bertemu dengan keluarga pamannya.
Kerumitan bertambah karena banyak di antara tamu yang hadir merupakan ‘pelanggan’
Anna.
Arsitektur ternama John (Alec Baldwin) menyusuri
gang-gang di kota Roma mengingat masa mudanya dan bertemu dengan Jack (Jesse
Eisenberg) mahasiswa arsitektur dan pacarnya Sally (Greta Gerwig), mereka kedatangan
sahabat Sally, Monica (Ellen Page) seorang aktris yang tengah galau dan akan
tinggal bersama mereka beberapa hari. Sementara Sally yang naif sibuk dengan
kegiatan sekolahnya, memberi kesempatan Jack dan Monica untuk selalu berduaan. Meski
John (merupakan versi dewasa Jack) tak henti-hentinya memberi peringatan kepada
Jack kemana hubungannya dengan Monica mengarah, namun Jack tak mengindahkan
sarannya.
Leopoldo (Roberto Benigni) seorang karyawan
biasa yang mendadak menjadi terkenal seantero Italia ketika media mengganggapnya
sebagai selebriti tanpa alasan yang jelas. Dalam sekejap hidupnya berubah apa
yang dikatakan dan dilakukannya menjadi perhatian publik. Meski awalnya
Leopoldo merasa terganggu karena keterbatasan privasi, namun ketika media
menemukan orang lain yang dianggap lebih menarik, Leopoldo mulai merasa
kehilangan perhatian media dan publik.
Setelah kesuksesan Midnight in Paris tahun lalu, rasanya tak berlebihan jika penonton
berharap yang sama untuk To Rome with
Love. Mungkin akan menjadi lebih bagus jika keempat kisah berbeda ini saling
berhubungan satu dengan lainnya. Untuk alur kisah Leopoldo terasa aneh, karena
penonton tak pernah tau mengapa media tiba-tiba menobatkannya menjadi
selebriti. Hanya karena akting Roberto Benigni yang kocak memerankan Leopoldo, kisah
ini menjadi menarik untuk diikuti. Demikian juga alur John yang digambarkan
sebagai versi dewasa Jack, hanya Jack yang hanya bisa melihat dan mendengar
John, namun terkadang Monica pun juga berkomunikasi dengan Jack. Sungguh
membingungkan. Namun bukan Woody Allen jika tak menampilkan setting menawan.
Pemandangan indah kota Roma menjadi salah satu keunggulan film ini. Well, jika
anda penggemar karya Woody Allen, tak ada salahnya menonton film ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar