Menurut definisi Melancholia merupakan kondisi depresi akut ditandai dengan kesedihan berlarut, menangis dan ketakutan yang tak rasional. Sutradara asal Denmark, Lars von Trier menggambarkan hal dalam film terbarunya Melancholia, sebuah film psychological disaster movie. Film ini dibintangi Kirsten Dunst, Charlotte Gainsbourg, Kiefer Sutherland dan Alexander Skarsgard. Di ajang Cannes Film Festival ke 64 yang berlangsung bulan Mei lalu, Kirsten Dunst berhasil menyabet Best Actress Award.
Tokoh utama film ini kakak beradik Justine (Kirsten Dunst) dan Claire (Charlotte Gainsbourg). Film dibuka dengan gambar-gambar visual mengingatkan kita akan film The Tree of Life. Selama tujuh menit pertama, penonton disuguhi gambar visual burung-burung jatuh dari langit, kuda terjatuh dan planet yang bertabrakan dalam gerakan lambat dan iringan musik klasik. Sungguh mengesankan. Film ini dibagi menjadi dua bagian, yang pertama fokus pada Justine. Justine dan Michael (Alexander Skarsgard), pasangan pengantin baru dalam perjalanan menuju tempat resepsi pernikahannya di sebuah puri mewah dengan padang golf di sekelilingnya, milik Claire dan suaminya yang emosional, John (Kiefer Sutherland), hari di mana seharusnya menjadi hari paling bahagia bagi Justine, namun segera berubah menjadi bencana.
Spoiler alert
Kehadiran orang tua Justine yang bercerai, sang ayah yang humoris, Dexter (John Hurt) dan ibunya perempuan yang menakutkan, Gaby (Charlotte Rampling) di acara makan malam di mana keduanya berdebat di depan para tamu membuat Justine merasa sedih ditambah kehadiran boss Justine yang licik dan egois, Jack (Stellan Skarsgard). Meski di luar Justine tampak baik, namun di dalam Justine dilanda kesedihan dan kecemasan. Bolak balik Justine keluar dan memandangi bintang di langit dan dorongan untuk menyendiri dari keramaian pesta, sementara Michael dengan penuh kesabaran menunggunya. Justine bertindak diluar kontrol dengan melakukan hubungan seks dengan Tim (Brady Corbet), asisten Jack di padang golf sementara pesta masih berlangsung. Penonton akan mudah menyimpulkan, Justine menderita depresi akut dengan mood yang berubah sangat cepat, dia menderita Melancholia. Tak tahan dengan kelakuan Justine, Michael pergi meninggal Justine setelah pesta berakhir. Justine benar-benar hancur.
Bagian kedua film ini fokus beralih kepada Claire. Setelah kepergian Michael, Justine tinggal bersama keluarga Claire, Justine benar-benar depresi berat bahkan untuk mandi dan makan pun harus dibantu Claire. Sementara Claire sendiri dilanda kecemasan adanya sebuah planet (diberi nama Melancholia) mulai mendekati bumi dan berpotensi tabrakan. Meski Michael beberapa kali meyakinkan tak akan ada tabrakan antara Melancholia dengan bumi sesuai pendapat para ahli astronomi, namun Claire tetap yakin pada pendiriannya. Apalagi semakin lama planet tersebut semakin jelas tampak di langit dan mengancam bumi. Sementara Justine mulai membaik, Claire justru semakin sulit mengendalikan kecemasannya terutama kepanikan akan kehilangan anak laki-lakinya Leo (Cameron Spurr). Film berakhir dengan Justine, Claire dan Leo bergandengan tangan menghadapi bencana tabrakan yang digambarkan Lars von Trier begitu indah.
Kehancuran dunia digambarkan dalam film ini hanya merupakan simbol, karena baik Justine maupun Claire sama-sama menderita depresi akut, Melancholia merupakan turunan dari ibu mereka, meski dengan alasan kecemasan yang berbeda yang menghancurkan seluruh hidup mereka. Meski film ini cukup membosankan dan melelahkan dengan running time lebih dari dua jam, dan ending cerita yang sudah ketahuan di depan, namun dengan pengambilan gambar dan lokasi yang sangat indah dan akting para bintang terutama Kirsten Dunst dan Charlotte Gainsbourg membuat penonton akan terus mengikuti cerita hingga akhir film.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar