A Separation film drama asal Iran merupakan film pemenang Best Foreign Language Film Academy Awards 2012, sekaligus mencatatkan diri sebagai film asal Iran pertama yang berhasil menyabet piala Oscar untuk kategori film berbahasa asing terbaik. Sebelumnya Children of Heaven hanya berhasil menyandang nominasi di tahun 1998 lalu. Kemenangan di ajang bergengsi Academy Awards sekaligus melengkapi penghargaan yang telah diraih film ini di ajang festival seperti Golden Globe, Berlin International Film Festival dan sejumlah penghargaan lainnya.
A Separation ditulis dan disutradarai oleh Ashgar Farhadi mengisahkan drama keluarga kelas menengah di Iran yang sangat menyentuh dengan perceraian yang mengarah menjadi tragedi memilukan dengan latar perbedaan kelas sosial ekonomi dan kondisi kehidupan perempuan di Iran.
Film dibuka dengan adegan sidang perceraian Simin (Laila Hatami) menggugat cerai suaminya Nader (Peyman Maadi) seorang pegawai bank. Simin berusaha untuk mendapatkan hak asuh putri mereka satu-satunya Tarmeh, 11 tahun (Sarina Farhadi) untuk pindah ke luar negeri (tak disebutkan negara mana) untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Semua dokumen sudah disiapkan. Sementara Nader tak ingin pindah karena merasa berkewajiban merawat ayahnya (Ali-Asghar Shahbazi) yang menderita Alzheimer. ‘Does he even realize you are his son?’ demikian alasan Simin, Nader tak mau kalah balik membentak ‘I know he's my father.’ Nader tak mau memberikan talak kepadanya, hakim (tak pernah ditunjukan wajahnya) pun menolak permohonan cerai Simin.
Frustasi dengan keputusan hakim, Simin memutuskan untuk tinggal bersama orang tuanya meninggalkan Nader dan Tarmeh di apartemen mereka. Berharap Simin akan kembali suatu saat kelak, Nader memutuskan untuk sementara waktu mempekerjakan orang untuk menjaga ayahnya sementara dia bekerja. Atas saran istrinya, Nader mempekerjakan Razieh (Sarah Bayat) seorang perempuan religius terpaksa harus bekerja karena tuntutan ekonomi meski gaji yang ditawarkan Nader sangat sedikit. Tanpa sepengetahuan suaminya galak dan pemarah, Houjat (Shahab Hosseini) seorang pengangguran dan terlibat banyak hutang, Razieh menerima pekerjaan ini. Namun belum lama bekerja, Razieh menyadari pekerjaan ini sungguh berat baginya yang sedang hamil dan membawa serta anak balitanya Somayeh (Kimia Hosseini) pada saat kerja. Razieh menawarkan pekerjaan tersebut kepada Houjat, tanpa menyebutkan dia pernah bekerja untuk Nader. Namun belum sempat Houjat memulai kerja, keburu dibekuk para kreditor memaksa Razieh untuk kembali bekerja.
Suatu hari Nader dan Tarmeh pulang awal mendapati apartemennya kosong dan ayahnya terjatuh dari tempat tidur dengan tangan satu terikat di tempat tidur. Ketika Razieh kembali, Nader marah besar dengan perlakuan Razieh terhadap ayahnya dan menuduhnya sebagai pencuri. Tak terima disebut pencuri, Razieh berusaha meyakinkan Nader, namun Nader sudah terlanjur meledak tak mau mendengarkan penjelasannya dan mengusir Razieh, mendorong keluar dari apartemen mengakibatkan Razieh terjatuh. Polisi segera menciduk Nader karena Houjat melaporkan istrinya keguguran akibat perbuatan Nader. Dari sinilah semua kerumitan terjadi dengan intensitas yang makin meningkat. Setiap karakter masing-masing mempunyai alasan dibalik tindakan mereka.
Tak ada tokoh antagonis dalam film ini, seperti halnya kita semua karakter berusaha untuk bertindak benar, namun kadang dengan melakukan pilihan yang keliru saat terjebak dalam problematika dilematis, sungguh manusiawi. Melihat film ini seakan benar-benar melihat kehidupan kita sehari-hari berkat akting natural para aktor dan aktris yang bermain bahkan untuk aktris cilik Sarina Farhadi dan Kimia Hosseini yang imut. Musik hanya muncul di ending film begitu menyentuh. Pada akhirnya anaklah yang menjadi korban perceraian, penonton tak pernah tahu kepada siapa Tarmeh memilih apakah ikut bersama sang ayah atau pergi bersama ibunya.
Jika negeri yang sering dilanda konflik mampu membuat film demikian menganggumkan, rasanya kita benar-benar mendambakan kapan kira-kira film Indonesia mampir berbicara di kancah internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar