Real Steel (2011) mengambil setting Texas di tahun 2024, saat dimana penonton tak lagi mau melihat manusia bermain tinju, melainkan menggantinya dengan robot raksasa petinju yang dimainkan dengan remote control. Charlie Kenton (Hugh Jackman) mantan petinju yang untuk memenuhi kebutuhannya sekarang menjadi controller robot petinju dengan berkeliling Amerika. Namun karena kurang bertanggung jawab membuatnya terlibat hutang di sana sini. Charlie mendapat kabar bahwa mantan kekasihnya meninggal dunia dan meninggalkan anak lelakinya 11 tahun Max (Dakota Goyo) seorang diri. Bibi Max, Debra (Hope Davis) berusaha keras mendapatkan hak perwalian Max. Dengan suami Debra yang kaya Marvin (James Rebhorn), Charlie bernegosiasi untuk menukar hak perwalian Max dengan sujumlah uang, dengan perjanjian Charlie harus merawat Max sampai Debra dan suaminya pulang liburan dari Italia.
Charlie yang biasa hidup sembarangan, berusaha meninggalkan Max untuk tinggal bersama kekasihnya Bailey (Evangeline Lilly). Charlie dan Max yang tak saling mengenal sebelumnya dan bahkan saling tak suka, mereka harus membiasakan diri untuk hidup bersama. Namun mereka mempunyai satu kesamaan: sama-sama menyukai robot petinju. Apalagi setelah Max menemukan robot yang kemudian diberi nama Atom. Awalnya Charlie tak begitu menyukai Atom karena bentuk fisiknya yang lebih mungil, namun Atom terbukti sangat gesit. Berkat kecerdasan Max dan pengalaman bertinju yang dimiliki Charlie, lambat tapi pasti Max dan Charlie mengubah Atom menjadi robot petinju yang susah dikalahkan dan bahkan berhasil masuk dalam World Robot Boxing league (WRB) dan bermain melawan Zeus, jawara WRB tak terkalahkan yang dikontrol oleh Tak Mashido (Karl Yune) dengan sponsor milyuner Russia Farra Lemcova (Olga Fonda).
Reel Steel diadaptasi dari cerpen 'Steel' yang terbit tahun 1956 karangan Richard Matheson. Melihat poster film ini, rasanya banyak yang akan mengira Real Steel ada hubungannya dengan film Transformers, hingga banyak yang menganggap remeh film ini. Namun dalam arahan sutradara Shawn Levi penonton dapat menikmati adegan robot-robot bermain tinju yang mengesankan, bahkan kabarnya mantan petinju legandaris Sugar Ray Leonard ikut ambil bagian sebagai konsultan. Meski ending film yang mudah ditebak dan mengingatkan penonton akan film Sylvester Stallone – Over the Top, namun secara keseluruhan film ini cukup menghibur apalagi bagi penonton anak-anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar