Precious : Nobody loves me!
Ms. Rain : People do love you, Precious.
Precious : Don't lie to me! Love ain't done nothing for me! Love beat me down! Love rape me. Made me feel worthless!
Ms. Rain : But that's not love. Your baby loves you. I love you.
Film yang merupakan adaptasi novel berjudul Push karya Sapphire terbit pada tahun 1996. Precious juga merupakan debut actress Gabourney Sidibe yang langsung menempatkannya dalam persaingan memperebutkan best actress in a leading role di ajang piala Oscar, namun kalah dari Sandra Bullock.
Precious menceritakan Claireece Precious Jones (Gabourne Sidibe), seorang remaja 16 tahun, buta huruf dan obesitas tinggal di kawasan kumuh Harlem dan telah diperkosa ayahnya sendiri hingga melahirkan anak pertamanya (Mongo) yang kemudian diasuh oleh neneknya, dan menjadi bulan bulanan ibunya, Mary (Mo’nique). Tiap kali mendapat perlakuan buruk orang tuanya, Precious dengan caranya sendiri membayangkan dia menjadi superstar dan dikagumi banyak orang.
Ketika ketahuan hamil untuk kedua kalinya, gurunya menyarankan agar Precious mengambil sekolah alternatif. Meski tanpa dukungan ibunya, Precious nekad bersekolah di sekolah alternatif dimana dia belajar membaca dan menulis dari gurunya, Miss Blue Rain (Paula Patton) yang juga menyarankan agar Precious menemui petugas sosial Miss Weiss (Mariah Carey). Setelah beberapa kali pertemuan, Precious keceplosan mengungkapkan hubungan seksualnya dengan ayahnya dan untuk pertama kali dia mengetahui mengenai incest.
Ketika anak keduanya lahir diberi nama Abdul, Precious membawa pulang ke Harlem untuk menemui ibunya, Mary yang merasa marah terhadap Precious langsung membanting Abdul ke lantai. Tak tahan dengan perlakuan ibunya, Precious lari membawa Abdul kembali ke sekolah alternatif nya dan ditemukan Miss Blue Rain keesokkan paginya.
Memenuhi panggilan Miss Weiss, Marry datang menemuinya dan Precious dan mengatakan ayahnya meninggal karena HIV. Miss Weiss menjelaskan kesalahan Mary yang membiarkan suaminya memperkosa Precious beberapa kali, namun Mary justru mengatakan bahwa dia merasa cemburu karena suaminya lebih memilih bercinta dengan Precious daripada dirinya. Mendengar pengakuan ibunya, Precious dengan hati hancur memutuskan meninggalkan ibunya selamanya dengan membawa serta Mongo dan Abdul dan memutuskan menyesaikan sekolahnya.
Begitu dalam pesan moral yang ingin disampaikan film ini, sampai sampai Oprah Winfrey dengan Harpo Inc nya ikut memproduseri film yang telah memenangkan berbagai penghargaan. Berkat penampilan dasyat sebagai ibu yang luar biasa kejam, Mo’Nique berhasil menggaet Piala Oscar kategori best supporting actress dan Geoffrey S. Fletcher untuk best adapted screenplay. Melihat film ini, rasanya kita rindu kapan film Indonesia bangkit, bukan hanya kuantitas, namun juga kualitas dalam semua segi.
Ms. Rain : People do love you, Precious.
Precious : Don't lie to me! Love ain't done nothing for me! Love beat me down! Love rape me. Made me feel worthless!
Ms. Rain : But that's not love. Your baby loves you. I love you.
Film yang merupakan adaptasi novel berjudul Push karya Sapphire terbit pada tahun 1996. Precious juga merupakan debut actress Gabourney Sidibe yang langsung menempatkannya dalam persaingan memperebutkan best actress in a leading role di ajang piala Oscar, namun kalah dari Sandra Bullock.
Precious menceritakan Claireece Precious Jones (Gabourne Sidibe), seorang remaja 16 tahun, buta huruf dan obesitas tinggal di kawasan kumuh Harlem dan telah diperkosa ayahnya sendiri hingga melahirkan anak pertamanya (Mongo) yang kemudian diasuh oleh neneknya, dan menjadi bulan bulanan ibunya, Mary (Mo’nique). Tiap kali mendapat perlakuan buruk orang tuanya, Precious dengan caranya sendiri membayangkan dia menjadi superstar dan dikagumi banyak orang.
Ketika ketahuan hamil untuk kedua kalinya, gurunya menyarankan agar Precious mengambil sekolah alternatif. Meski tanpa dukungan ibunya, Precious nekad bersekolah di sekolah alternatif dimana dia belajar membaca dan menulis dari gurunya, Miss Blue Rain (Paula Patton) yang juga menyarankan agar Precious menemui petugas sosial Miss Weiss (Mariah Carey). Setelah beberapa kali pertemuan, Precious keceplosan mengungkapkan hubungan seksualnya dengan ayahnya dan untuk pertama kali dia mengetahui mengenai incest.
Ketika anak keduanya lahir diberi nama Abdul, Precious membawa pulang ke Harlem untuk menemui ibunya, Mary yang merasa marah terhadap Precious langsung membanting Abdul ke lantai. Tak tahan dengan perlakuan ibunya, Precious lari membawa Abdul kembali ke sekolah alternatif nya dan ditemukan Miss Blue Rain keesokkan paginya.
Memenuhi panggilan Miss Weiss, Marry datang menemuinya dan Precious dan mengatakan ayahnya meninggal karena HIV. Miss Weiss menjelaskan kesalahan Mary yang membiarkan suaminya memperkosa Precious beberapa kali, namun Mary justru mengatakan bahwa dia merasa cemburu karena suaminya lebih memilih bercinta dengan Precious daripada dirinya. Mendengar pengakuan ibunya, Precious dengan hati hancur memutuskan meninggalkan ibunya selamanya dengan membawa serta Mongo dan Abdul dan memutuskan menyesaikan sekolahnya.
Begitu dalam pesan moral yang ingin disampaikan film ini, sampai sampai Oprah Winfrey dengan Harpo Inc nya ikut memproduseri film yang telah memenangkan berbagai penghargaan. Berkat penampilan dasyat sebagai ibu yang luar biasa kejam, Mo’Nique berhasil menggaet Piala Oscar kategori best supporting actress dan Geoffrey S. Fletcher untuk best adapted screenplay. Melihat film ini, rasanya kita rindu kapan film Indonesia bangkit, bukan hanya kuantitas, namun juga kualitas dalam semua segi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar